Sabtu, 28 September 2013

                            binahong dan manfaatnya

Binahong berasal dari Bahasa Korea. Masyarakat Cina sudah lama memanfaatkan tanaman binahong sebagai tanaman herbal. Kapan masuk ke Indonesia, belum jelas diketahui. Tapi saat ini banyak warga yang mulai menanam binahong ini sebagai tanaman hias maupun sebagai tanaman obat, Nama Latin tanaman binahong adalah Anredera Cordifolia. Tanaman ini mudah tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Tumbuh baik pada kondisi setengah teduh atau teduh. Jadi tidak perlu tekena sinar matahari berlebihan.

Mengingat tanaman binahong tumbuhnya merambat, tentu saja kita harus menyiapkan rambatannya. Sarana rambatan (ajir) bisa bermacam-macam mulai dari lurus tegak hingga dibuat bertali-tali.
Dewasa ini mulai banyak yang menanam, disamping sebagai tanaman obat, juga tanaman hias daun. Bisa ditanam di dalam pot, halaman pekarangan atau pun di kebun.
Kandungan khasiat yang terdapat pada binahong:

  • Antioksidan.
  • Asam Arkobat.
  • Total fenol.
  • Protein tinggi.
  • dan sebagainya.


                               




  • Khasiat Tanaman Binahong untuk Menyembuhkan Penyakit

    1. Obat Luka.
    Bahan:
    Daun binahong beberapa lembar.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci, diremas-remas hingga menjadi lembut dan berlendir.

    Cara menggunakan:
    Tempelkan pada bagian luka, setelah itu tunggu sebentar, maka lukanya akan menjadi kering.

    2. Obat Ambeien.
    Bahan:
    Daun Binahong sebanyak 16 lembar, air 3 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    3. Obat Batuk.
    Bahan:
    Daun binahong 10 lembar.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    4. Obat borok aku yang menahun.
    Bahan:
    Daun binahong 12 lembar, 3 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    5. Obat darah rendah.
    Bahan:
    Daun binahong 8 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    6. Obat disentri.
    Bahan:
    Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    7. Obat Gatal-gatal, eksim kulit.
    Bahan:
    Daun binahong 10-15 lembar. 3 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahon dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    8. Obat Gegar Otak.
    Bahan:
    Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih dan tinggal 2 gelas.

    Cara pemakaian:
    Diminum 1 kali sehari.

    9. Obat Gusi berdarah.
    Bahan:
    Daun binahong 4 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    10. Obat Hidung Mimisan.
    Bahan:
    Daun binahong 4 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    11. Obat Jerawat.
    Bahan:
    Daun binahong 8 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    12. Untuk melancarkan haid.
    Bahan:
    Daun binahong 3 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus hingga mendidih sampai tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    13. Obat Kencing manis.
    Bahan:
    Daun binahong 11 lembar, air 3 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    14. Obat Kurang Nafsu makan.
    Bahan:
    Daun binahong 5 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    15. Obat Lemah Syahwat.
    Bahan:
    Daun binahong 3-10 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    16. Untuk menjaga stamina tubuh.
    Bahan:
    Daun binahong 1 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    17. Obat sakit paru-paru.
    Bahan:
    Daun binahong 10 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    18. Obat Patah Tulang.
    Bahan:
    Daun binahong 10-20 lembar, air 3 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    19. Obat Radang Ginjal.
    Bahan:
    Daun binahong 7 lembar, air 2 gelas.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    20. Obat sehabis bersalin.
    Bahan:
    Daun binahong 7 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    21. Sehabis Operasi.
    Bahan:
    Daun binahong 20 lembar, 3 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    22. Obat Sesak Nafas.
    Bahan:
    Daun binahong 7 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    23. Obat Usus Bengkak.
    Bahan:
    Daun binahong 3 lembar, 2 gelas air.

    Cara membuat:
    Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

    Cara menggunakan:
    Diminum 1 kali sehari.

    Itulah resep-resep ampuh dari daun binahong. Begitu banyak khasiatnya, tak ada salahnya menanam tanaman binahong ini di pekarangn rumah, siapa tahu suatu saat kita membutuhkannya. Formasi daun per lembar yang dipakai sangatlah penting, selain buat keamanan juga kemanjuran obat.

percakapan INCEST


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Hubungan Sedarah atau dalam bahasa Inggris disebut incest adalah hubungan saling mencintai yang bersifat seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga kekerabatan yang dekat, biasanya antara ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara tiri. Hubungan Sedarah diketahui berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental (cacat), atau bahkan letal (mematikan). Fenomena ini juga umum dikenal dalam dunia hewan dan tumbuhan karena meningkatnya koefisien pada anak-anaknya. Secara sosial, hubungan sumbang dapat disebabkan antara lain oleh ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan , orang tua, anak, atau sesama saudara pisah kamar. Hubungan sumbang antara orang tua dan anak dapat pula terjadi karena kondisi psikososial yang kurang sehat pada individu yang terlibat. Beberapa budaya juga mentoleransi hubungan sumbang untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti politik atau kemurnian ras. Akibat hal-hal tadi, hubungan sumbang tidak dikehendaki pada hampir semua masyarakat dunia. Semua agama besar dunia melarang hubungan sumbang.

1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Incest?
2.      Apa saja Jenis-jenis incest?
3.      Apa saja bentuk-bentuk incest?
4.      Bagaimana sejarah Incest?
5.      Apa penyebab Incest?
6.      Apa alasan anggota keluarga melakukan Incest?
7.      Apa akibat Incest?
8.      Apa upaya untuk mengatasi Incest?


1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian Incest.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis incest.
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk incest
4.      Untuk mengetahui sejarah Incest.
5.      tuk mengetahui penyebab Incest.
6.      Untuk mengetahui alasan anggota keluarga melakukan Incest.
7.      Untuk mengetahui akibat Incest.
8.      Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi Incest.

1.4  Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun atas BAB 1 Pendahuluan yang tersusun dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sistematika penulisan. BAB II Terdiri dari  landasan teori, Pembahasan, pengertian Incest, jenis-jenis incest, bentuk-bentuk incest, sejarah Incest, penyebab Incest, alasan anggota keluarga melakukan Incest, akibat Incest, upaya untuk mengatasi Incest.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Hubungan sedarah (Inggris : Incest) adalah hubungan badan atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darah, misal ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara tiri.Incest adalah hubungan seksual antara anggota keluarga dalam rumah, baik antara kakak-adik kandung/tiri, ayah dengan anak kandung/tiri, paman dengan keponakan atau ibu dengan anak kandung/tiri (Ruth S Kempe & C. Henry Kempe). incest lebih luas ialah hubungan seksual yang dilakukan seseorang dalam keluarga atau seseorang yang sudah seperti keluarga, baik laki-laki atau perempuan, seperti ayah kandung, ayah tiri, ibu dari pacar, saudara laki-laki, saudara tiri, guru, teman, pendeta/ulama, paman atau kakek (Jenny Marsh; 1988).
Incest dapat terjadi karena saling suka atau saling cinta dan dapat juga terjadi akibat paksaan tanpa rasa cinta. Incest ada yang di luar perkawinan, namun ada juga yang sengaja dilakukan dalam ikatan perkawinan. Di luar negri perkawinan incest diperbolehkan, sedangkan di indonesia dinyatakan sah dilakukan menurut agama. Sedangkan pencatatannya, bila agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) dan selain agama Islam di Kantor Pencatatan Sipil. Sah tidaknya perkawinan di Indonesia berdasarkan ajaran agama masing-masing. Semua agama di Indonesia melarang perkawinan incest. Bila diketahui ada pertalian darah (muhrim dalam agama Islam) sedangkan perkawinan telah dilakukan dan walaupun sudah mempunyai anak, maka perkawinan harus dibatalkan.







2.2 Pembahasan
2.2.1 Pengertian Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga. Anggotakeluarga yang dimaksud adalah anggota keluarga yang mempunyai hubungan pertalian darah. Batas pertalian darah paling atas adalah kakek, paling bawah cucu, batas kesamping keponakan. Keluarga di luar itu bukan termasuk incest. Pelaku biasanya adalah orang yang lebih dewasa (lebih kuasa) dan korban lebih banyak adalah anak-anak. Sering terjadi pada anak tiri oleh bapak tiri, menantu oleh mertua, cucu oleh kakeknya.
            Incest ada yang di luar perkawinan, namun ada juga yang sengaja dilakukan dalam ikatan perkawinan. Bila diketahui ada pertalian darah (muhrim dalam agama Islam) sedangkan perkawinan telah dilakukan dan walaupun sudah mempunyai anak, maka perkawinan harus dibatalkan.

Menurut kamus saku kedokteran
1.      aktivitas seksual antara manusia yang erat hubungannya.
2.      perkawinan mereka dilarang secara hukum ataupun kebudayaan

Menurut Dr. Ramona Sari
Hubungan badan/ hubungan Seksual yang terjadi antara 2 orang yang mempunyaiikatan pertalian darah

Menurut Hayati (2004)
perkosaan yg dilakukan oleh anggota keluarga/ orang yang dianggap sebagai anggotakeluarga

Menurut Masland & Estridge
jenis perlakuan/penyiksaan secara seksual yang melibatkan 2 anggota keluargadalam 1 keluarga



2.2.2 Jenis-jenis Incest
Incest terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1.      Incest yang bersifat sukarela (tanpa paksaan).
Hubungan seksual yang dilakukan terjadi karena unsur suka sama suka.
2.      Incest yang bersifat paksaan.
Hubungan seksual dilakukan karena unsur keterpaksaan, misalkan pada anak perempuan diancam akan dibunuh oleh ayahnya karena tidak mau melayani nafsu seksual. Incest seperti ini pada masyarakat lebih dikenal dengan perkosaan incest.
2.2.3 Bentuk-Bentuk Incest
1)      Ajakan, rayuan dan paksaan untuk berhubungan seks
2)      Sentuhan atau rabaan seksual seperti pada bibir, buah dada, vagina atau anus
3)      Penunjukan alat kelamin (exibisionisme)
4)      Penunjukan hubungan seksual (menyimpang atau tidak)
5)      Mengelurkan kata-kata porno
6)      Memaksa melakukan masturbasi
7)      Memukul vagina atau buah dada
8)      Meletakkan atau memasukkan benda-benda, jari dan lain-lain ke delam vagina atau anus
9)      Berhubungan seksual
10)  Sodomi
11)  Mengintip
12)  Mengambil dan menunjukkan foto anak kepada orang lain dengan atau tanpa busana atau ketika berhubungan seks
13)  Mempertontonkan pornografi atau anak yang digunakan untuk tujuan pornografi





2.2.4 Sejarah incest
Peristiwa incest telah terjadi sejak dulu kala. Dalam sejarah dicatat raja-raja Mesir kuno dan putra-putrinya kerap kali melakukan tingkah laku incest dengan motif tertentu, sangat mungkin bertujuan untuk meningkatkan dan kualitas generasi penerusnya. Pasca invasi Alexander the Great, para bangsawan Mesir banyak yang melakukan perkawinan dengan saudara kandung dengan maksud untuk mendapatkan keturunan berdarah murni dan melanggengkan kekuasaan. Contoh yang terdokumentasi adalah perkawinan Ptolemeus II dengan saudara perempuannya, Elsione. Beberapa ahli berpendapat, tindakan seperti ini juga biasa dilakukan kalangan orang biasa. Toleransi semacam ini didasarkan pada Mitologi Mesir Kuno tentang perkawinan Dewa Osiris dengan saudaranya, Dewi Isis. Sedangkan dalam mitologi Yunani kuno ada kisah Dewa Zeus yang kawin dengan Hera, yang merupakan kakak kandungnya sendiri.
Di Indonesia sendiri perilaku incest masih ada dalam masyarakat tertentu, misalnya pada suku Polahi di kabupaten Polahi, Sulawesi. Perkawinan antar saudara adalah hal wajar dalam masyarakat suku Polahi.
Hubungan sedarah ini dapat kita ketahui dan kenal dalam sebuah dongeng masyarakat sunda yang sangat terkenal, yakni hubungan seorang ibu dengan anak kandungnya, Dayang Sumbi dan Sangkuriang.

2.2.5  Penyebab incest
Ada beberapa penyebab atau pemicu timbulnya incest. Akar dan penyebab tersebut tidak lain adalah karena pengaruh aspek struktural, yakni situasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Kompleksitas situasi menyebabkan ketidakberdayaan pada diri individu. Khususnya apabila ia seorang laki-laki (notabene cenderung dianggap dan menganggap diri lebih berkuasa) akan sangat terguncang, dan menimbulkan ketidakseimbangan mental-psikologis. Dalam ketidakberdayaan tersebut, tanpa adanya iman sebagai kekuatan internal/spiritual, seseorang akan dikuasai oleh dorongan primitif, yakni dorongan seksual ataupun agresivitas.



Faktor-faktor struktural tersebut antara lain adalah:
(1)      Konflik budaya. Perubahan sosial terjadi begitu cepatnya seiring denganperkembangan teknologi. Alat-alat komunikasi seperti radio, televisi, VCD, HP, koran, dan majalah telah masuk ke seluruh pelosok wilayah Indonesia. Seiring dengan itu masuk pula budaya-budaya baru yang sebetulnya tidak cocok dengan budaya dan norma-norma setempat. Orang dengan mudah mendapat berita kriminal seks melalui tayangan televisi maupun tulisan di koran dan majalah. Juga informasi dan pengalaman pornografi dan berbagai jenis media. Akibatnya,tayangan televisi, VCD, dan berita di koran atau majalah yang sering menampilkan kegiatan seksual incest serta tindak kekerasannya, dapat menjadi model bagi mereka yang tidak bisa mengontrol nafsu birahinya.
(2)      Kemiskinan. Meskipun incest dapat terjadi dalam segala lapisan ekonomi, secara khusus kondisi kemiskinan merupakan suatu rantai situasi yang sangat potensial menimbulkan incest. Banyak keluarga miskin hanya memiliki satu petak rumah. Rumah yang ada merupakan satu atau dua kamar dengan multi fungsi. Tak pelak lagi, kegiatan seksual terpaksa dilakukan di tempat yang dapat ditonton anggota keluarga lain. Tempat tidur anak dan orangtuanya sering tidak ada batasnya lagi. Ayah yang tak mampu menahan nafsu birahinya mudah terangsang melihat anak perempuannya tidur. Situasi semacam ini memungkinkan untuk terjadinya incest kala ada kesempatan.
(3)      Pengangguran. Kondisi krisis juga mengakibatkan banyak terjadinya PHK yang berakibat banyak orang yang menganggur. Dalam situasi suit mencari pekerjaan, sementara keluarga butuh makan, tidak jarang suami istri banting tulang bekerja seadanya. Dengan kondisi istri jarang di rumah (apalagi bila menjadi TKW), membuat sang suami kesepian. Mencari hiburan di luar rumah pun butuh biaya. Tidak menutup kemungkinan anak yang sedang dalam kondisi bertumbuh menjadi sasaran pelampiasan nafsu birahi ayahnya.

Selain faktor-faktor diatas, Lustig (Sawitri Supardi: 2005) mengemukakan faktor-faktor lain yaitu:
(1)      Keadaan terjepit, dimana anak perempuan manjadi figur perempuan utama yang mengurus keluarga dan rumah tangga sebagai pengganti ibu.
(2)      Kesulitan seksual pada orang tua, ayah tidak mampu mengatasi dorongan seksualnya.
(3)      Ketidakmampuan ayah untuk mencari pasangan seksual di luar rumah karena kehutuhan untuk mempertahankan facade kestabilan sifat patriachat-nya.
(4)      Ketakutan akan perpecahan keluarga yang memungkinkan beberapa anggota keluarga untuk lebih memilih desintegrasi struktur daripada pecah sama sekali.
(5)      Sanksi yang terselubung terhadap ibu yang tidak berpartisipasi dalam tuntutan peranan seksual sebagai istri.
(6)      Pengawasan dan didikan orangtua yang kurang karena kesibukan orang bekerja mencari nafkah dapat melonggarkan pengawasan oleh orangtua bisa terjadi incest.
(7)      Anak remaja yang normal pada saat mereka remaja dorongan seksualnya begitu tinggi karena pengaruh tayangan yang membangkitkan naluri birahi juga ikut berperan dalam hal ini.

2.2.6        ALASAN MELAKUKAN INCEST
1.      Ayah sebagai pelaku. Kemungkinan pelaku mengalami masa kecil yang kurang menyenangkan, latar belakang keluarga yang kurang harmonis, bahkan mungkin saja pelaku merupakan korban penganiayaan seksual di masa kecilnya. Pelaku cenderung memiliki kepribadian yang tidak matang, pasif, dan cenderung tergantung pada orang lain. Ia kurang dapat mengendalikan diri/hasratnya, kurang dapat berfikir secara realistis, cenderung pasif-agresif dalam mengekpresikan emosinya, kurang memiliki rasa percaya diri. Selain itu, kemungkinan pelaku adalah pengguna alkohol atau obat-obatan terlarang lainnya.
2.      Ibu sebagai pelaku. Ibu yang melakukan penganiayaan seksual cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan mengalami gangguan emosional. Ibu yang melakukan incest terhadap anak laki-lakinya cenderung didorong oleh keinginan adanya figur ‘pria lain’ dalam kehidupannya, karena kehadiran suami secara fisik maupun emosinal dirasakan kurang sehingga ia berharap anak laki-lakinya dapat memenuhi keinginan yang tidak didapatkan dari suaminya. Kasus ini jarang didapati, terutama karena secara naluriah wanita cenderung memiliki sifat mengasuh dan ‘melindungi’ anak.
3.      Saudara kandung sebagai pelaku. Kakak korban yang melakukan penganiayaan seksual biasanya menirukan perilaku orang tuanya atau memiliki keinginan mendominasi/menghukum adiknya. Selain itu, penganiayaan seksual mungkin pula dilakukan oleh orang tua angkat/tiri, atau orang lain yang tinggal serumah dengan korban, misalnya saudara angkat.

2.2.7        Akibat Incest
Ada beberapa akibat dari perilaku incest ini, khususnya yang terjadi karena paksaan. Diantaranya adalah:
1)      Gangguan psikologis. Gangguan psikologis akibat dan kekerasan seksual atau trauma post sexual abuse, antara lain : tidak mampu mempercayai orang lain, takut atau khawatir dalam berhubungan seksual, depresi, ingin bunuh diri dan perilaku merusak diri sendiri yang lain, harga diri yang rendah, merasa berdosa, marah, menyendiri dan tidak mau bergaul dengan orang lain, dan makan tidak teratur.
2)      Secara medis menunjukan bahwa anak hasil dari hubungan incest berpotensi besar untuk mengalami kecatatan baik fisik ataupun mental.
3)      Akibat lain yang cukup meresahkan korban adalah mereka sering disalahkan dan mendapat stigma (label) yang buruk. Padahal, kejadian yang mereka alami bukan karena kehendaknya. Mereka adalah korban kekerasan seksual. Orang yang semestinya disalahkan adalah pelaku kejahatan seksual tersebut.
4)      Berbagai studi memperlihatkan, hingga dewasa, anak-anak korban kekerasan seksual seperti incest biasanya akan memiliki self-esteem (rasa harga diri) rendah, depresi, memendam perasaan bersalah, sulit mempercayai orang lain, kesepian, sulit menjaga membangun hubungan dengan orang lain, dan tidak memiliki minat terhadap seks.
5)       Studi-studi lain bahkan menunjukkan bahwa anak-anak tersebut akhirnya ketika dewasa juga terjerumus ke dalam penggunaan alkohol dan obat terlarang, pelacuran, dan memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak.

2.2.8  UPAYA MENGATASI INCEST
    disertai kekerasan seksual, perlu dilakukan tindakan sebagai berikut:
1.      Memperkuat keimanan dengan menjalankan ajaran agama secara benar. Bukan hanya mengutamakan ritual, tetapi terutama menghayati nilai-nilai yang diajarkan sehingga menjadi bagian integral dari diri sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan penghayatan akan Tuhan sebagai pribadi, sehingga relasi dengan Tuhan bersifat “mempribadi”, bukan sekadar utopia yang absurd.
2.       Memperkuat rasa empati, sehingga lebih sensitif terhadap penderitaan orang lain, sekaligus tidak sampai hati membuat orang lain sebagai korban.
3.      Mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif-positif.
4.      Menjauhkan diri dan keluarga dari hal-hal yang dapat membangkitkan syahwat.
5.      Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anggota keluarga, sehingga dapat terkontrol.
6.      Memberikan pendidikan seks sejak dini, sesuai dengan usia anak


BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Hubungan sedarah atau Incest adalah hubungan badan atau hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darah, misal ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara tiri.
Pelanggaran norma seks yang dilakukan manusia semakin hari semakin meningkat jumlah dan kualitasnya. Dan hal tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor dan yang pastinya dalam hal ini perempuanlah yang selalu menjadi korban atau dalam posisi yang lemah, Agama islam melanggar incest, selain karena incest bisa mengacaukan hubungan nasab, juga berakibat buruk pada aspek psikologis, sosial budaya, dan kesehatan korban. Serta islam sendiri merupakan agama yang memosisikan antara pria dan wanita setara. Bahkan pelakunya sendiri dianggap melebihi binatang karena binatang sendiri tidak pernah memangsa anaknya sendiri. Pencegahan kasus incest dalam masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan peningkatan peran serta kemandirian perempuan dalam masyarakat.

3.2 Saran
1.      Sebagai seorang kepala keluarga hendaknya seorang ayah mampu mengarahkankeluarganya kejalan yang baik.
2.      Seorang ibu hendaknya dapat mendidik dan memantau perkembangan anaknyadengan baik meskipun ibu tersebut seorang wanita karir, dan hendaknya ada keterbukaan dan kasih sayang antara anggota keluarga.








Daftar pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen Pembinaan Kesehatan
Ida Bagus Gde manuaba, 1999, Memahami Kesehatan reproduksi wanita, Area EGC
Jakarta.
Masyarakat, 1996, “Kesehatan Reproduksi di Indonesia”, Jakarta.
Mohamad, Kartono, 1998, “Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, PPK-UGM, dan Ford Foundation, 1995,“Hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, terjemahan bahasa Indonesia Implication of the ICPD programme of action Chapter VII, Yogyakarta.
Wahid, Abdurrahman, dkk, 1996, “Seksualitas, Kesehatan Reproduksi dan Ketimpangan Gender”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Wattie, Anna Marie,1996, “Kesehatan Reproduksi dasar pemikiran, pengertian dan implikasi”, Pusat Penelitian Kependudukan UGM, Yogyakarta.
Wattie, Anna Marie, 1996. “Telaah Aspek-Aspek Sosial Dalam Persoalan Kesehatan Reproduksi”, Pusat penelitian Kependudukan UGM, Yogyakarta.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Bunga rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial, Jakarta.
Jasin, Faizah.2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : ANDI
Arivia, Gadis, 2003, Filsafat Bersfektif Feminis, Yayasan Jurnal Perempuan Jakarta.
Aziz, Aina Rumiati, 2002, “Perempuan Korban Di Ranah Domestik”,




Dialog Incest
Tragis dan mengenaskan. Seorang gadis (sebut saja Siti) yang masih berumur 18 tahun di Desa serabut Kalimantan ternyata kehilangan kegadisannya sejak 5 tahun lalu. Lebih naif lagi, karena yang tega merengut kehormatannya adalah Roni, ayah kandungnya sendiri. Kegetiran hidup siti ternyata tidak berhenti. Sejak kegadisannya terengut, maka sejak itu pula hari-harinya dipenuhi kesedihan yang tidak pernah diucapkan. Lima tahun siti menjalani kehidupan dengan menjadi budak seks sang ayah yang sudah gelap mata. Tetapi, perbuatan nista yang sudah berlangsung sejak tahun 2006 lalu itu akhirnya terbongkar juga. Sitipun akhirnya tak tahan terhadap perbuatan sang ayah.
Maka rahasia yang selama 5 tahun itupun dibongkarnya. Saudara, Kerabat, dan para tetanggapun kaget atas pengakuan lulusan SMP itu. Wargapun melaporkan perbuatan Roni ke kepala Desa. Di sana, korban hanya tinggal bersama pelaku dan adiknya yang masih berusia 9 tahun. Ibunya bekerja diluar negeri, untuk menafkai keluarga karena sang suami yang pengangguran.

Siti                   :(siti menyapu halapan rumahnya, lalu tiba- tiba memangil kerabat dekatnya yaitu Titin yang sedang berjalan). Tin,,,titin, kemari sebentar.
Titin                 : iya sit, lagi nyapu y? ada apa perlu apa kog memanggilku kesini.
Siti                   : Kamu sibuk tidak?
Titin                 : Tidak juga, memangnya ada apa?
Siti                   :  oh kebetulan kalok begitu, gimana kalok kamu ikut aku kerumah bu.de ku?
Titin                 : Boleh,kapan sit?
Siti                   : Sekarang?
Titin                 : Apa sekarang? Tidak terlalu pagi, ini masih jam berapa juga (jam masih menunjukkan jam 6.30)
Siti                   : Tidak tin,ayo ikut aku cepat.(siti menarik tangan titin)
Titin                 : (titin semakin bingung karena masih pagi siti mengajaknya kerumah bu.denya). sebenarnya ada perlu apa sih sit,kayak yang buru-buru?
Siti                   : Sebentar lagi kamu tahu juga.(berjalan kerumah saudaranya dengan seorang kerabat dekatnya yaitu Titin)
Siti,Titin          : Assalamualaikum,
Bu.De              : Waalaikumsalam, masuk nduk, ada perlu apa sit kok tumben pagi-pagi sudah main kesini?( sambil memasuki ruangan)
Siti                   : Bu.De hari ini sibuk apa tidak?
Bu.De              : Tidak, ada perlu apa?
Siti                               : Bu.De saya ingin bercerita, (wajah siti seraya tak kuasa menbendung air mata). Begini Bu.De, selama 5 tahun saya hanya memendamnya sendiri karena ini adalah sebuah aib, saya tidak berani untuk mengungkapkannya. (siti semakin menangis).
Titin                : Ada apa sit,kenapa kamu menangis?
Bu.De             : Iya sit Senarnya ada apa? Ayo ceritakan semua sama bu.de. (bu.de sitipun semakin bingung dengan menangisnya siti).
Siti                  : Begini bu.de selama ibu saya kerja merantau, ayah saya ternyata bertindak diluar batas, telah tega merengut kehormatan saya.
Bu.De             : (bu.de kaget mendengar semua cerita itu). Apa??????? Benar yang kamu bicarakan itu nduk??
Tiin                  : Yang benar sit? Mengapa kamu mau melakukan hal itu?(Titinpun juga  kaget mendengar semua cerita itu)
Siti                               : Iya.sebenarnya saya tidak mau, tapi saya diancam adik saya mau dibunuh dan dipaksa untuk melayani ayah saya.
Bu.de                          : Dasar lelaki biadab, kurang ajar,ayah macam apa menodai anaknya sendiri.( bu.de menangis dan memeluk siti karena kasihan terhadap siti yang telah dinodai ayah kandungnya). Ini tidak bisa dibiarkan, ayo bawa ayahmu ke kepala desa. (bu.de,siti dan titin berjalan menuju kerumah pak lurah)
bu.de,siti,titin  :Assalamualaikum,
kepala desa     : Waalaikumsalam, silahkan masuk bu, ada perlu apa y kok rame-rame begini?
bu.de               : Begini buk, saya datang kemari untuk meminta keadilan.
Bu kades         : Keadilan apa y bu?
bu.de               : begini buk. Ini bu saudara saya si siti telah dicabuli oleh ayahnya sendiri?
Bu kades         : oiya bu? Yang benar?( ibu kepala desa kaget mendengarnya), Benar sit?
Siti                  : Iya bu,
bu.de               : iya bu, (bu de menangis lagi). Saya minta tolong bu,beri kami keadilan
Bu kades         : Baik bu, mari langsung saja kita cari pak Roni, ( bu kades, bu.de, titin dan siti langsung kerumah siti dan mencari bapak roni)
Bidan              : Ada apa y kok bu lurah dan bu sandy terburu-buru, sepertinya ada sesuatu?
Warga             : iya bu benar sekali, gimana kalau kita susul mereka saja?
Bidan              : Ayo bu. (warga langsung mengejar rombongan)
Warga             : Ada apa ini tin?
Titin                : Begini bu pak roni ayah siti telah memperkosa siti.
Warga             : Apa????????????????????? Yang benar saja,ayah makan anak. (semua warga kaget dan heran).
Titin                : Iya bu benar ayo kita ikut saja bu ke balai desa.
Warga             : Ayo,,,ayo(Warga membawa kayu dan sapu, karena ingin sekali memukul ayah siti yang telah menodai anaknya sendiri)
Bidan              : Bagaimana bu kalau sebaiknya saya periksa masih perawan atau tidak. Agar tidak ada kesalahpahaman antara satu sama lain, sebelum kita tindak lanjuti masalah ini.
Bu kades         : Assalamualikum.Pak Roni,pak Roni,,,,,,,,,
Bpk.Roni        : Waalaikumsalam, ada apa ini kog rame-rame datang kerumah saya.
Bu.de              : (seraya langsung ingin memukul bpk.Roni). Dasar lelaki bajingan, keparat.
Bidan              : Sabar bu, Bagaimana kalau kita bicarakan ini dengan baik.
Bu Kades        : Sabar bu sabar, mari kita bicarakan ini baik-baik di balai desa, mari pak roni ikut kami ke balai desa.
Bpk.Roni        : Tidak-tidak buang-buang waktuku saja, siti ayo kamu masuk buat bapak sarapan.
Bu.de, titin, Warga     : (Semakin marah dan ingin memukulnya dengan tingkah laku bpk.Roni yang seolah-olah tidak menyadari kesalahannya)
Bu kades         : Baik bu sepertinya Bu bidan itu solusi yang tepat. Begini Pak barusan bu sandy melaporkan bahwa bapak telah menodai kehormatan anak bapak sendiri yaitu si siti, Mari pak sebaiknya ikut kami kebalai Dasa, agar semuanya jelas.(akhirnya bpak roni mau ikut ke balai desa meski dengan keadaan terpaksa karena semua warga ingin memukulnya dan semuanya  menuju balai Desa)
(Bidan mengajak siti untuk periksa dan sesampai di BPS, bidan langsung memeriksanya. Beberapa menit kemudian pemeriksaan selesai, ternyat hasilnya benar bahwa siti sudah tidak perawan Lagi)
Bidan                          : (dengan muka kecewa bidan mengatakanya pada semua). Ternyata hasilnya benar bu, kalau siti sudah tidak perawan lagi.
Bu kades         : benar sekali kan kalau siti ini telah dicabuli oleh ayahnya sendiri.
Warga, Titin    : iya iya.
Bu kades         :(Sesampai dibalai desa bu kadespun langsung menanyakan kebenarannya)Begini pak, setelah bu bidan periksa ternyata hasilnya benar kalau siti sudah tidak perawan lagi. apa benar selama ini, anda memaksa untuk melayani bapak?
Bpk.Roni        : Ya iya lah bu kades namanya juga anak harus melayani ayah dan adiknya untuk makan,gimana sih,....
(suasana semakin panas, wargapun semakin ingin memukul dengan babak belur)
Bu kades         : Sabar bu sabar jangan main hakim sendiri. Maksudnya begini pak, menurut laporan yang saya terima bapak itu mencabuli atau memperkosa anak bapak sendiri,apa itu benar pak.?
(tidak lama kemudian Bpk. Roni Mengakui itu semua)
Bpk.Roni        : Ya itu benar tapi saya hanya mencium-cium pahanya saja tidak melakukan seperti yang kalian tuduhkan.
Siti                  : Bohong itu bohong, ayah telah menodai kehormatanku sejak aku duduk dibangku SMP kelas 1.
Bpk.Roni        : HAHAHAHAHAHA jangan dipercaya itu hanya omongan anak kecil. Bu kades,saya permisi kekamar mandi untuk buang air kecil.
(suasana semakin tak terjaga emosi warga dan bu de semakin meluap)
Bu kades         : Baik pak, silah kan.
Bu.De             : Awa kabur kamu.
(2 jam kemudian bapak  roni tidak kembali juga,dan salah satu warga mencurigai bapak roni kabur akhrinya menghampiri kamar mandi,ternyata prasangka warga benar bahwa bapak roni kabur dari persidangan,warga pun teriak-teriak memanggil warga lain)
Warga             : Bu kades Bu kades lelaki pengecut itu kabur (Bu kades,dan semua warga menghampirinya)
Bu kades         : Baik ibu-ibu sebaiknya kita cepat-cepat mencarinya, jangan samapi kehilangan jejak. (semua warga mencarinya keseluruh desa tapi lelaki itu begitu cepat menghilang dan tidak diketahui jejaknya)

Itulah  Kasus perkosaan incest seorang ayah yang mencabuli anaknya sendiri, Wargapun melaporkan perbuatan Roni ke Polsek Srono. Sayang, Roni kabur saat menjalani sidang di hadapan tokoh masyarakat setempat di Balai Desa. Ia menyelinap saat semua orang sibuk menenangkan keluarga korban yang sedang emosi. Kini, pria pengangguran itu menjadi buronan polisi.
Sebagai seorang kepala keluarga hendaknya seorang ayah mampu mengarahkankeluarganya kejalan yang baik untuk mempertahankan keutuhan dan kemapanan keluarga.