BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga sehat dan sejahtera dengan
kualitas hidup yang baik, diantaranya dari segi ibu dan anak, adalah merupakan
pertimbangan yang penting. Dewasa ini kita dihadapkan pada persiapan menjelang
perkembangan yang pesat dalam bidang kesehatan. Untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta menurunkan angka kelahiran, kematian ibu dan
kematian anak. Penyebab kematian ibu di Indonesia disebabkan oelh dua hal
yaitu, penyebab langsung (direck) dan penyebab tidak langsung (indireck)
Penyulit dalam kehamilan lanjut
bertambah, keadaan ini disebabkan karena factor usia sehingga dapat merugikan
kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin, keadaan tersebut akan
semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan psikologis, social dan ekonomi
Berdasarkan latar belakang tersebut
diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Tanda-tanda Dini
Bahaya atau Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut”.
1.2 Rumusan
masalah
1. Bagaimana
agar kita mnengetahui mengapa terjadi bengkak pada muka dan jari tangan?
2. Bagaimana
agar kita mnengetahui mengapa terjadi keluar cairan pervaginam?
3. Bagaimana
agar kita mnengetahui mengapa gerakan janin tidak terasa?
4. Bagaimana
agar kita mnengetahui mengapa terjadi nyeri perut yang hebat?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa penyebab dan cara mengatasi bengkak pada muka dan jari tangan
2. Untuk
mengetahui apa penyebab dan cara
mengatasi keluar cairan pervaginam.
3. Untuk
mengetahui apa penyebab dan cara
mengatasi gerakan janin yang tidak terasa.
4. Untuk
mengetahui apa penyebab dan cara
mengatasi terjadi nyeri perut yang hebat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bengkak Pada Muka Dan Jari Tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil
akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore
hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki
lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak dapat menjadi masalah
serius jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre
eklampsia.
Gejala anemia dapat muncul dalam
bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah pada
penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin (Hb, sebagai
pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan
cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
Oedema adalah penimbunan cairan yang
berlebihan dalam jaringan tubuh dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penemuan diagnosis pre-eklampsia. Oedema yang mengkhawatirkan adalah
oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
2.2 Keluar Cairan Per Vaginam
Cairan pervaginam dalam kehamilan
normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang
patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum
waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan
4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Penyebabnya ketuban pecah sebum waktunya adalah
- Serviks inkompeten
- Ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion)
- Kelainan bawaan dari selaput ketuban
- Infeksi.
Penatalaksanaannya yaitu pertahankan
kehamilan sampai matur,pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin,
pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan
melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6
jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.
2.3 Gerakan Janin tidak Terasa
Ibu hamil mulai dapat merasakan
gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah
hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama
kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring/beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa
disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak
dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun
kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
2.4 Nyeri Abdomen Hebat
-
Nyeri
abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah keadaan tidak normal
-
Nyeri
abdomen yang mengancam jiwa adalah nyeri hebat, menetap dan tidak hilang dengan
istirahat
→ Dugaan : Apendisitis
Ket
Abortus
Penyakit radang panggul
GASTRITIS
Penyakit kantong empedu
Sistitis
Infeksi lain
Gejala dan tanda yang selalu ada
|
Gejala da tanda yang kadang-kadang
ada
|
Diagnosis kemungkinan
|
- Nyeri
perut
- Tumor
adneksa dalam
|
- Masa tumor
diperut bawah
- Perdarahan
vaginal ringan
|
Kista ovarium
|
- Nyeri
perut bawah
- Demam
- Nyeri
lepas
|
- Perut
membengkak
- Anoreksia
- Mual,
muntah
- Ileus paralitik
- Leukositos
- Tumor (-)
- Nyeri
kuadran ka. bawah
|
Apendisitis
|
- Disuria
- Sering
berkemih
- Nyeri
perut
|
- Nyeri
retro / suprpubik
|
Sistritis
|
- Disuria
- Demam
tinggi / menggigil
- Sering berkemih
- Nyeri
perut
|
- Nyeri
retro / suprpubik
- Nyeri
pinggang
- Sakit dada
- Anoreksia
Mual / muntah
|
Pialonefritis akut
|
- Demam
- Nyeri
perut
- Bising
usus (-)
|
- Nyeri
lepas
- Perut
kembung
- Anoreksia
- Mual/muntah
- Syik
|
Peritonitis
|
- Nyeri
perut
- Perdarahan
sedikit
- Serviks
tertutup
- Uterus
sedikit besar
- Uterus
lunak
|
- Pingsan
- Tumor
adneksa nyeri
- Amenorea
- Serviks
nyeri goyang
|
Kehamilan ektopik tergantung (KET)
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis uraikan dari data diatas
adalah :
1.
Perdarahan
antepartum (usia tua) disebabkan kerena kelainan plasenta dan kehamilan
serviks. Pada perdarahan antepartum yang harus selalu dipikirkan bahwa hal itu
bersumber pada kelaianan plasenta
2.
Perdarahan
yang bersumber pada kelainan serviks dan vagina biasanya dapat diketahui
apabila dilakukan pemeriksaan dengan speculum. Penderita umumnya mengalami pada
triwulan ketiga, atau setelah kehamilan 28 minggu
DAFTAR PUSTAKA
Romauli S, Buku ajar Asuhan Kebidanan Satu. Medical Book. Yogyakarta : 2011
Manuaba, IBG. 2007.Pengantar Kuliah Obstetri
. EGC. Jakarta.
Pusdiknakes : WHO: JHPIEGO. 2001. Buku asuhan
antenatal.
Pusdiknakes. 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Saifuddin , Abdul Bari, dkk. 2002. Panduan
praktis pelayanan maternal dan neonatal.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi.
Jakarta.Widya Medika.
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta
.PT Bina Pustaka.
Prawirohardjo.2000.Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal . Jakarta . Yayasan Bina
Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar